Inisiasi Menyusu Dini, Tekan Kematian Ibu & Bayi
Kamis, 11 Desember 2008 pukul 12:09:00
JAKARTA– Angka kematian ibu dan bayi di Provinsi DKI Jakarta masih cukup tinggi, sehingga pemerintah provinsi akan lebih serius menjalankan program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan tujuan utama mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta, Sri Hartati Fauzi Bowo yang juga Ketua Motivator IMD Provinsi DKI Jakarta, menjelaskan kepada wartawan, di Balaikota, Jakarta, Kamis (11/12), berdasarkan data Pemprov DKI tahun 2003, perbandingan kematian ibu dan dan bayi di DKI masih tergolong tinggi.
Angka kematian ibu dan bayi sebelumnya tercatat 20 kematian per 1.000 kelahiran, kemudian dengan program IMD angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan, sehingga sampai akhir 2008 rasio perbandingan telah menjadi 18 kematian per 1.000 kelahiran.
“Tahun 2009 nanti ditargetkan angka perbandingan bisa ditekan menjadi 10 kematian per 1.000 kelahiran,” kata Tatiek, panggilan akrab Sri Hartati.
Dia juga menambahkan, Pemprov. DKI dalam menjalankan program IMD sudah melakukan sosialisasi, pemantauan dan memberi pelatihan kepada 3.500 kader IMD di tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).
“Dengan program ini diharapkan bisa mengurangi angka kematian hingga 23 persen. Kita harapkan pelatihan ini bisa mengurangi angka kematian ibu dan bayi sebesar 23 persen,” tambah istri Gubernur Provinsi DKI Jakarta Fauzi Bowo itu.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan, peran 3.500 kader dalam program IMD ini sangat penting karena memberikan motivasi kepada para ibu yang sedang hamil.
Motivasi tersebut berupa imbauan kepada para ibu hamil agar satu jam pertama setelah proses melahirkan bersedia melakukan IMD bagi bayi mereka dan juga sebaiknya memberikan air susu ibu (ASI) secara langsung selama enam bulan tanpa susu formula.
Menurut Tatiek, program IMD dengan ASI langsung dapat memberikan kesehatan yang lebih baik terhadap bayi dan kebaikan terhadap metabolisme kesehatan ibu.
“Dengan cara ini, rasio angka kematian ibu dan bayi juga akan bisa di kurangi,” katanya. (ant/ri)
Sumber : Republika
No comments yet.
-
Archives
- April 2015 (1)
- October 2014 (2)
- September 2014 (10)
- October 2013 (1)
- September 2012 (3)
- August 2012 (16)
- July 2012 (9)
- June 2012 (9)
- May 2012 (15)
- April 2012 (8)
- March 2012 (7)
- February 2012 (8)
-
Categories
-
RSS
Entries RSS
Comments RSS
Leave a comment